Tag: Dampak

Macam-Macam Dampak Psikis Terlilit Pinjaman Online

1. Kecemasan dan Depresi

Penelitian menunjukkan orang yang terlilit utang lebih mungkin menderita depresi dan kecemasan. Depresi juga sering dibarengi dengan masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, kurang tidur, dan kehilangan fokus.

Ada hubungan signifikan antara bunuh diri dan utang. Penelitian telah menunjukkan orang yang terjerat utang delapan kali lebih mungkin melakukan percobaan bunuh diri.

Individu juga akan mengembangkan rasa takutnya karena takut akan dikejar atau dicari oleh penagih utang. Kejadian-kejadian ini akhirnya bisa menimbulkan gangguan psikologis, seperti depresi, gangguan kecemasan, paranoid, atau bahkan berujung tindakan bunuh diri.

2. Hubungan Suami-Istri Terganggu

Ketika masalah utang muncul, kebencian dalam hubungan berumah tangga bisa terjadi. Pasangan suami dan istri dapat bercerai karena masalah utang.

3. Menghindari Masalah

Beberapa orang mengambil cara cepat dalam mengatasi stres emosional yang disebabkan oleh utang. Satu di antara tindakannya yaitu tidak menanganinya sama sekali. Hal ini dianggap lebih mudah dibanding menyelesaikan utang.

Perilaku tersebut dapat menciptakan efek yang lebih berbahaya karena tanpa disadari, orang yang berutang akan menciptakan masalah yang lebih besar.

4. Stres dan Ketegangan

Ketika utang menjulang dan tidak ada cukup uang untuk membayar, stres, dan ketegangan dapat terjadi. Stres dapat memengaruhi kesehatan emosional, fisik, kognitif, dan perilaku.

Dampak psikologis bagi mereka yang terjerat pinjaman online bisa menimbulkan banyak masalah psikologis. Diawali dari stres dulu karena mereka harus mencari jalan keluar untuk melunasi utang. Lalu, muncul kecemasan karena merasa sulit untuk melunasinya.

Pengertian Bullying, Ciri-Ciri, Penyebab, Dampak, Jenis, dan Cara Mencegahnya

Pencegahan dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat.

1) Pencegahan melalui anak dengan melakukan pemberdayaan pada anak agar:

a. Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying.

b. Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya.

c. Anak mampu memberikan bantuan ketika melihat bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat).

 

2) Pencegahan melalui keluarga, orang tua harus memperkuat pola pengasuhan. Caranya dengan:

a. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antarsesama.

b. Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan memperlihatkan cara beinterakasi antaranggota keluarga.

c. Membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan ketegasan anak serta mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi.

d. Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian dan sikap menghargai), berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan.

e. Mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari media televisi, internet, dan media elektronik lainnya.

 

3). Pencegahan melalui sekolah

a. Merancang dan membuat desain program pencegahan yang berisikan pesan kepada murid bahwa perilaku bully tidak diterima di sekolah dan membuat kebijakan anti bullying.

b. Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid.

c. Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di sekolah.

d. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif.

e. Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bully.

f. Melakukan pertemuan berkala dengan orang tua atau komite sekolah

 

4) Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/kampung (Perlindungan Anak Terintegrasi Berbasis Masyarakat: PATBM).

 

Sumber: kemenpppa.go.id

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Apa Itu Hujan Buatan? Ketahui Proses Terjadinya dan Dampak yang Dihasilkan

– Hujan buatan dapat terjadi dengan menaburkan bahan-bahan kimia untuk memengaruhi terjadinya awan yang disebut dengan zat glasiogenik, yaitu Argentium Iodida atau Perak Iodida.

– Penaburan bahan-bahan kimia tersebut dilakukan pada ketinggian di antara 4000 hingga 7000 kaki dengan memperhitungkan faktor–faktor seperti arah angin dan kecepatan angin yang akan membawa awan ke wilayah tempat terjadinya hujan buatan.

– Penaburan bahan-bahan kimia juga harus dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 pagi, menimbang proses terjadinya awan yang terbentuk secara alami adalah pada saat pagi hari.

– Selain bahan kimia berupa zat glasiogenik, ditaburkan pula zat kimia berupa zat higroskopis yang merupakan bahan kimia untuk menggabungkan butir-butir air di awan. Zat higroskopis tersebut berupa garam (NaCl), CaCl2 dan Urea.

Zat tersebut yang digunakan dalam melakukan proses hujan buatan ini adalah yang berbentuk bubuk dengn diameter butiran antara 10–50 mikron.

– Bahan-bahan kimia tersebut ditaburkan ke awan yang ada di langit dengan menggunakan pesawat terbang, kecuali Urea.

– Setelah ditaburkan, bahan-bahan kimia tersebut akan memengaruhi awan tersebut untuk berkondensasi sehingga membentuk awan yang lebih besar dan mempercepat proses terjadinya hujan.

– Beberapa jam setelah menaburkan bahan–bahan kimia yang memengaruhi awan untuk berkondensasi tersebut, barulah bubuk urea ditaburkan.

Bubuk Urea ini fungsinya sama, yaitu untuk membantu awan membentuk dan menggabungkan kelompok-kelompok awan kecil untuk membentuk jenis–jenis awan yang lebih besar dan berwarna abu–abu. Awan besar berwarna abu–abu inilah yang dinamakan dengan awan hujan.

– Urea ditaburkan pada sekitar pukul 12.00 siang, menimbang bahwa pada saat tersebut sudah banyak kelompok–kelompok kecil awan yang terbentuk.

– Setelah awan hujan terbentuk, larutan bahan kimia ditaburkan kembali ke awan tersebut. Namun, kali ini berbentuk larutan.

Larutan bahan–bahan kimia tersebut memiliki komposisi air, urea dan amonium nitrat dengan perbandingan 4:3:1. Larutan ini berfungsi untuk mendorong awan hujan untuk membentuk butir–butir air yang lebih besar karena butir–butir air yang besarlah yang dapat menimbulkan hujan pada awan hujan.

Dampak Negatif Polusi Udara bagi Kesehatan Kulit dan Cara Mencegahnya

1. Merusak Kolagen Kulit

Satu di antara efek polusi bagi kulit adalah rusaknya kolagen. Senyawa kimia yang berasal dari polusi udara dapat merusak struktur kolagen kulit dan menghambat produksinya.

Padahal, kolagen pada lapisan kulit berperan penting dalam menjaga kekenyalan dan kekencangan kulit. Oleh karena itu, kulit yang sering terpapar polusi udara cenderung lebih kendur, keriput, dan kusam.

2. Memicu Jerawat

Tersumbatnya kelenjar minyak di wajah menjadi satu di antara dampak polusi udara bagi kulit. Sumbatan tersebut diakibatkan oleh debu dan kotoran yang terkandung dalam polusi udara.

Kelenjar yang tersumbat jika dibiarkan dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan tumbuhnya kuman di permukaan kulit, seperti bakteri atau jamur. Jika hal ini terjadi pada kulit wajah maka jerawat tak bisa dihindari lagi.

3. Flek Hitam di Wajah

Udara yang tercemar dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Efek polusi bagi kulit ini dapat membuat sel tubuh memproduksi antioksidan dan melepas melanin yang berperan pada pigmentasi kulit secara berlebihan.

Melanin yang dilepas tersebut berperan untuk melawan kerusakan yang terjadi. Namun, apabila kondisi ini berlangsung dalam waktu yang lama, flek hitam akan timbul sebagai akibatnya.

4. Memperburuk Kondisi Kulit

Jika kamu memiliki psoriasis, dermatitis, atau eksim, dampak polusi udara bagi kulit akan memperparah kondisi penyakit tersebut, terutama bila paparan terjadi secara berkelanjutan.

Paparan polusi terus-menerus dapat mengganggu usahamu untuk mencegah kondisi kulit yang disebutkan di atas kambuh kembali.

5. Memperbesar Risiko Kanker Kulit

Kulit dapat menyerap berbagai zat berbahaya yang terhimpun di dalam polusi udara. Jika ini terjadi dalam waktu lama, maka risiko terjadinya kanker kulit akan makin besar.