Bersiwak
Adab bangun tidur lainnya yang disarankan untuk dilakukan adalah bersiwak. Hal ini menurut sebuah hadis dari Al Bukhari dan Muslim:
Artinya: “Biasanya Nabi Muhammad saw. jika bangun di malam hari beliau menggosok-gosok mulutnya dengan siwak.” (HR. Al Bukhari no. 245, Muslim no. 255)
Kenapa dipilih siwak untuk membersihkan bagian mulut? Hal ini karena dengan siwak bisa memberikan manfaat berupa hilangnya bau mulut setelah bangun tidur. Seperti yang dijelaskan oleh Syaikh Shalil Al Fauzan berikut ini:
Artinya: “Ini dianjurkan karena ketika tidur bau mulut biasanya berubah, disebabkan uap dari perut yang naik. Dan dalam keadaan ini, dengan bersiwak akan menghilangkan bau yang tidak sedap di mulut.” (Al Mulakhas Al Fiqhi, 1/36)
Berwudu
Setelah itu, hal yang perlu dilakukan adalah berwudu. Hal itu karena saat kamu bangun, biasanya tubuh masih terasa malas untuk bangkit.
Pada saat inilah kamu bisa membaca zikir dan langsung pergi mengambil air wudu untuk menghilangkan rasa malas tersebut. Dijelaskan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: ‘Malammu masih panjang, teruslah tidur’. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia salat maka terbukalah seluruh ikatan sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun, jika tidak melakukan demikian, ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas.” (HR. Bukhari no. 1142, Muslim no. 776)
Segera Melaksanakan Salat
Setelah mengambil air wudu, hendaklah menjalankan salat. Jika menunda-nunda salat, rasa malas akan terus menghantui. Anjuran untuk segera menunaikan salat setelah bangun tidur pun juga telah dijelaskan, Al ‘Aini berkata:
Artinya: “Hendaknya orang yang bangun tidur bersungguh-sungguh untuk segera mengerjakan salat fajar (subuh), sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kehidupan yang Allah berikan dan atas dikembalikannya ruh ke dalam tubuh kita. Dan hendaknya ia memahami bahwa hal itu merupakan nikmat yang besar.” (Umdatul Qari, 5/70)
Disadur dari: Dream.co.id (Penulis: Widya Resti Oktaviana. Published: 3/12/2021)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.